Rabu, 06 Mei 2015

LAPORAN HASIL OBSERVASI PENANGANAN SISWA BERMASALAH DI SD


LAPORAN HASIL OBSERVASI
PENANGANAN SISWA BERMASALAH DI SD
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Di SD
Dosen Pengampu :Ummah Karimah, M.pd






Disusun Oleh
RVI RISNAINI
1401015105


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA
 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bab I   PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah   ……………………………………………    1
B.     Tujuan       ……………………………………………………………    2
C.     Manfaat     …………………………………………………………....    2
Bab II  PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Siswa     ……………………………………………………    3
B.     Cara Menangani    ……………………………………………………    5
Bab III            KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan  …………………………………………………………     6
B.     Saran  ………………………………………………………………..     6




C.       
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Bimbingan dan konseling merupakan upaya pemberian bantuan yang dirancang dengan memfokuskan pada kebutuhan, kekuatan minat, dan isu – isu yang berkaitan dengan tahapan dan tugas perkembangan anak yang merupakan bagian yang integral dari keseluruhan program pendidikan.
Teori piaget mengklasifikasikan bahwa anak usia 7-11 tahun masuk kedalam kelompok operasional kongkrit artinya cara berpikir anak sudah mampu berpikir secara logis. Anak mulai berpikir secara sistematis untuk mencapai pemecahan masalah yang konkrit.
Seperti yang telah diketahui bahwa setiap siswa memiliki karakteristik pribadi atau perilaku yang berbeda dengan siswa lainnya. Dengan adanya perbedaan ini maka masalah yang dimiliki setiap siswa pun berbeda juga. Ada yang hanya memiiki masalah kesulitan belajar atau hanya masalah dalam berperilaku saja. Ada yang memiliki kedua masalah tersebut. Dan ada juga yang memiliki masalah yang lain. Masalah-masalah tersebut dapat berasal dari keluarga, lingkungan maupun dari diri sendiri. Keragaman perilaku ini mengandung implikasi akan perlunya data dan pemahaman yang memadai terhadap setiap siswa.
Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan bimbingan adalah memahami siswa secara keseluruhan, baik masalah yang dihadapinya maupun latar belakang pribadinya. Dalam hai ini, guru dituntut untuk mengetahui asal usul dan kepribadian setiap siswa agar guru dapat memperoleh cara untuk menghadapi siswa yang bermasalah. Maka dari itu perlu adanya pengumpulan data terhadap siswa. Dengan data yang lengkap, guru akan dapat memberikan layanan bimbingan kepada siswa secara tepat atau terarah.
B.     Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui observasi ini adalah untuk membahas lebih dalam pokok permasalah yang ada yaitu :
1.      Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan di SD
2.      Untuk mengetahui prilaku bermasalah pada anak SD
3.      Bertambahnya wawasan bagi mahasiswa dalam berinteraksi di sekolah dasar.
4.       Untuk  mengetahui masalah belajar anak usia SD
5.      Untuk  mengetahui faktor penyebab siswa SD mengalami masalah belajar.

C.    Manfaat
1.      Memberikan kesempatan kepada penulis (mahasiswa) untuk mempelajari, mengamati, dan mengkaji suatu permasalahan yang dihadapi oleh anak SD.
2.      Sebagai pedoman untuk pembelajaran.
3.      Memberikan gambaran tentang masalah yang dihadapi guru dan cara membimbing atau mengatasi masalah yang sedang dihadapi.
4.      Sebagai motivasi untuk melakukan suatu observasi, wawancara atau membaca buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan anak atau siswa
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke Khadirat Illahi Robbi yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Observasi dengan judul “PENANGANAN SISWA BERMASALAH DI SD.”
Laporan Observasi ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari Ibu Ummah Karimah, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bimbingan Di SD. Laporan Obsevasi ini membahas masalah – masalah Belajar anak SD, faktor penyebab masalah belajar tersebut dan upaya dalam mengatasi masalah belajar siswa SD.
Dalam penulisan Laporan Obsevasi ini saya mengalami banyak hambatan. Namun berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Obsevasi ini dapat terselesaikan. Untuk itu sudah sepantasnya saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung.
Laporan Observasi ini mungkin saja masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan tangan terbuka menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan Laporan Observasi yang saya susun ini di masa yang akan datang. Semoga Laporan Observasi ini bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi pembaca.




Penulis



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Deskripsi Siswa
Dalam tugas observasi mata kuliah Bimbingan di SD ini saya akan mengobservasi salah satu siswi sekolah dasar yang bernama Khusnul Qoulan Sadida Syabania atau biasa dipanggil Ulan yang lahir di Bekasi 27 Agustus 2008 (sekarang  berusia 7 tahun). Ulan tinggal bersama ibu dan kakak perempuannya yang bernama Pachira Desi Dariasri dahulu mereka bertempat tinggal di Kp.Bulu Rt/Rw 04/25 desa setia mekar tapi sekarang mereka telah pindah dan tinggal di Kp.Bulu Rt/Rw 04/03 Jln. Nursobah 1. Ulan merupakan salah satu siswi yang duduk di kelas 1 Sekolah Dasar di daerah Setia Mekar tepatnya di MA Al-Khariah. Ulan adalah anak broken home, sejak lahir ulan telah ditinggal oleh ayahnya pergi untuk bekerja tapi sampai sekarang ayahnya belum kembali lagi kerumah entah dimana keberadaanya sedangkan ibunya bekerja sebagai karyawan swasta di PT Sinde sejak 14 tahun lalu. Makanya ulan sangat kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
Menurut analisa saya terhadap ulan melalui kakaknya dan secara langsung dapat disimpulkan sebenarnya ulan ini adalah anak yang rajin, pintar, pandai kadang ulan juga cukup nakal, keras kepala, pemarah, manja kadang cengeng dan tidak suka dibeda-bedakan. Namun ulan bersikap seperti itu mungkin kurang perhatian saja dari keluarga dan orang-orang sekitar lingkungannya. Ulan ini adalah tipe orang yang suka memimpin, terkadang jika bermain dengan teman-temannya ulan lebih dominan untuk memerintah kepada teman-temannya jika teman-temanya tidak menuruti perintahnya lalu mereka bertengkar namun sore harinya mereka baikan lagi.
Kegiatan ulan dirumah adalah setiap pagi berangkat sekolah dan pulang siang kemudian langsung main kadang suka memanjat pohon jambu, pada sore harinya pergi mengaji itupun kalo ada yang mengajak dia untuk berangkat mengaji kalo tidak ada yang mengajak dia tidak akan berangkat untuk mengaji. Sepulang mengaji biasanya ulan mengerjakan PR dan menyiapkan peralatan sekolah untuk besok dibantu oleh kakanya.
Disekolah ulan juga cukup pintar dia sudah bisa membaca sedikit demi sedikit. Ulan  pintar dalam IPA namun tidak menyukai berhitung. Ulan terkadang juga sulit untuk mengerti pelajaran karena daya ingatnya lemah mungkin karena orang tuanya terutama ibunya terlalu sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak bisa selalu mengajarkan ulan untuk belajar setiap malam dirumah. Karena kurangnya motivasi belajar dari orang tuanya makanya ia juga belum mempunyai minat belajar yang baik sehingga selalu malas belajar akibatnya ulan setiap malam sering sekali menonton sinetron hingga larut malam.
Sikap dan sifat ulan juga sangat mirip sekali dengan cara bicara ibu-ibu karena saat ulan tinggal dirumahnya yang dulu ulan diasuh oleh seorang tetangga sehingga ulan juga sering mendengarkan ibu-ibu berbicara yang suka ceplas-ceplos dan marah-marah. Itu sebabnya ulan sangat terpengaruh oleh gaya bicara ibu-ibu dan karena lingkungan pemukimannya juga lebih dominan oleh ibu-ibu. Akibatnya ulan kurang sopan karena mengganggap yang lebih tua sepantaran dengan dia karena efek selalu berkomunikasi dengan ibu-ibu. terkadang ulan juga suka melawan kepada ibunya.
Seharusnya anak SD seusia ulan sedang rajin-rajinnya belajar dan berangkat ke sekolah dengan semangat karena banyak bertemu dengan teman-teman sebayanya, bermain yang semestinya dengan usia seperti ulan bukan menonton televisi bahkan menonton sinetron dan menirukan tingkah laku pemain sinetron yang ada di tv yang sebenernya tidak ada nilai positifnya dan banyak mengajarkan hal-hal negative dan tidak pas dengan usia ulan saat ini. Karena usia ulan saat ini adalah masa dimana dia harus berkembang dengan baik.

B.     Cara Menangani
Penanganan  siswa bermasalah seperti itu melalui pendekatan disiplin merujuk pada aturan (tata tertib) disekolah beserta sanksinya sebagai salah satu komponen organisasi disekolah, oleh karena itu perlu digunakan pendekatan yaitu pendekatan melalui bimbingan konseling, penanganan siswa bermasalah melalui bimbingan konseling justru lebih mengutamakan pada upaya penyembuhan dan menggunakan beberapa layanan dan teknik yang ada. Dalam mengatasi masalah pada anak seorang guru juga harus menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua siswa, guru hanya mampu mengontrol anak tersebut disekolah begitupun sebaliknya orang tua pun mengontrol anaknya dirumah. Penaganan melalui bimbingan konseling sama sekali tidak menggunakan bentuk sanksi apapun, akan tetapi lebih mengandalkan pada terjadinya kualitas hubungan interpersonal yang saling percaya diantara konselor dengan siswa yang bermasalah sehingga tahap demi tahap siswa tersebut dapat memahami serta dapat mengarahkan dirinya untuk mencapai penyesuaian diri yang lebih baik.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN


·         Kesimpulan
Program Bimbingan dan Konseling dibuat agar dapat mencegah masalah-masalah yang akan terjadi kepada siswa dan supaya siswa di berikan Bimbingan dan Konseling sesuai dengan perkembangan usianya. Pada jenjang pendidikan dasar, layanan bimbingan di sekolah dasar bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tugas – tugas perkembangan yang meliputi aspek pribadi sosial, pendidikan dan karier sesuai dengan tuntutan lingkungan. Sehingga Bimbingan dan Konseling ini dapat diterima secara efektif oleh siswa.
Bentuk perilaku bermasalah yang dilakukan oleh peserta didik bukanlah tanpa adanya suatu alasan. Mereka melakukannya karena adanya alasan tertentu. Selain itu sikap yang ditunjukkan peserta didik yang dianggap bermasalah janganlah diberi sanksi karena itu akan membuat mereka lebih keras dan berontak lagi melainkan mereka sebenarnya membutuhkan bimbingan dan bantuan yang tepat agar mereka tidak terhambat proses perkembangannya dan peserta didik mampu mengerjakan tugasnya sebagai peserta didik serta mencapai suatu pencapaian belajar.
.
·         Saran
Sebagai calon pendidik sebaiknya mampu mengerti dan memahami kepribadian peserta didkinya sehingga apabila pendidik menemui masalah pada siswanya. Pendidik dapat mengambil upaya positif dalam mengatasi siswa yang bermasalah disekolah tersebut.




RVI RISNAINI 1401015105

2 komentar: