LAPORAN HASIL OBSERVASI
PENANGANAN SISWA BERMASALAH DI SD
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bimbingan Di
SD
Dosen Pengampu :Ummah Karimah, M.pd
Disusun
Oleh
RVI RISNAINI
1401015105
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA
2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR
ISI
Bab
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………… 1
B. Tujuan …………………………………………………………… 2
C. Manfaat ………………………………………………………….... 2
Bab
II PEMBAHASAN
A. Deskripsi Siswa …………………………………………………… 3
B. Cara Menangani …………………………………………………… 5
Bab
III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
………………………………………………………… 6
B.
Saran ……………………………………………………………….. 6
C.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Bimbingan dan konseling merupakan
upaya pemberian bantuan yang dirancang dengan memfokuskan pada kebutuhan,
kekuatan minat, dan isu – isu yang berkaitan dengan tahapan dan tugas
perkembangan anak yang merupakan bagian yang integral dari keseluruhan program
pendidikan.
Teori piaget
mengklasifikasikan bahwa anak usia 7-11 tahun masuk kedalam kelompok
operasional kongkrit artinya cara berpikir anak sudah mampu berpikir secara
logis. Anak mulai berpikir secara sistematis untuk mencapai pemecahan masalah
yang konkrit.
Seperti yang
telah diketahui bahwa setiap siswa memiliki karakteristik pribadi atau perilaku
yang berbeda dengan siswa lainnya. Dengan adanya perbedaan ini maka masalah
yang dimiliki setiap siswa pun berbeda juga. Ada yang hanya memiiki masalah kesulitan
belajar atau hanya masalah dalam berperilaku saja. Ada yang memiliki kedua
masalah tersebut. Dan ada juga yang memiliki masalah yang lain. Masalah-masalah
tersebut dapat berasal dari keluarga, lingkungan maupun dari diri sendiri.
Keragaman perilaku ini mengandung implikasi akan perlunya data dan pemahaman
yang memadai terhadap setiap siswa.
Salah satu
hal penting yang perlu diperhatikan dalam memberikan bimbingan adalah memahami
siswa secara keseluruhan, baik masalah yang dihadapinya maupun latar belakang
pribadinya. Dalam hai ini, guru dituntut untuk mengetahui asal usul dan
kepribadian setiap siswa agar guru dapat memperoleh cara untuk menghadapi siswa
yang bermasalah. Maka dari itu perlu adanya pengumpulan data terhadap siswa.
Dengan data yang lengkap, guru akan dapat memberikan layanan bimbingan kepada siswa
secara tepat atau terarah.
B.
Tujuan
Adapun
tujuan yang ingin dicapai melalui observasi ini adalah untuk
membahas lebih dalam pokok permasalah yang ada yaitu :
1. Untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan di SD
2. Untuk
mengetahui prilaku bermasalah pada anak SD
3. Bertambahnya wawasan bagi mahasiswa
dalam berinteraksi di sekolah dasar.
4.
Untuk mengetahui masalah belajar anak usia SD
5. Untuk mengetahui faktor penyebab siswa SD mengalami
masalah belajar.
C.
Manfaat
1. Memberikan kesempatan kepada penulis (mahasiswa) untuk
mempelajari, mengamati, dan mengkaji suatu permasalahan yang
dihadapi oleh anak SD.
2. Sebagai pedoman untuk pembelajaran.
3.
Memberikan gambaran
tentang masalah yang dihadapi guru dan cara membimbing atau mengatasi masalah
yang sedang dihadapi.
4.
Sebagai
motivasi untuk melakukan suatu observasi, wawancara atau membaca buku-buku yang
berhubungan dengan permasalahan anak atau siswa
KATA PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan ke Khadirat Illahi Robbi yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Observasi dengan judul “PENANGANAN SISWA
BERMASALAH DI SD.”
Laporan
Observasi ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dari Ibu Ummah Karimah,
M.Pd selaku dosen mata kuliah Bimbingan Di SD. Laporan Obsevasi ini membahas
masalah – masalah Belajar anak SD, faktor penyebab masalah belajar tersebut dan
upaya dalam mengatasi masalah belajar siswa SD.
Dalam
penulisan Laporan Obsevasi ini saya mengalami banyak hambatan. Namun berkat
dukungan dari berbagai pihak, akhirnya Laporan Obsevasi ini dapat
terselesaikan. Untuk itu sudah sepantasnya saya mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah mendukung.
Laporan
Observasi ini mungkin saja masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan
tangan terbuka menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
untuk kesempurnaan Laporan Observasi yang saya susun ini di masa yang akan
datang. Semoga Laporan Observasi ini bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya
bagi pembaca.
Penulis
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Deskripsi
Siswa
Dalam tugas observasi mata kuliah Bimbingan di SD ini
saya akan mengobservasi salah satu siswi sekolah dasar yang
bernama Khusnul Qoulan Sadida Syabania atau biasa dipanggil Ulan
yang lahir di Bekasi 27 Agustus 2008 (sekarang
berusia 7 tahun). Ulan tinggal bersama ibu dan kakak perempuannya yang
bernama Pachira Desi Dariasri dahulu mereka bertempat
tinggal di Kp.Bulu Rt/Rw 04/25 desa
setia mekar tapi
sekarang mereka telah pindah dan tinggal di Kp.Bulu Rt/Rw 04/03 Jln. Nursobah
1. Ulan merupakan salah satu siswi yang duduk di kelas 1 Sekolah Dasar di daerah
Setia Mekar tepatnya di MA Al-Khariah. Ulan adalah anak
broken home, sejak lahir ulan telah
ditinggal oleh ayahnya pergi untuk bekerja tapi sampai sekarang ayahnya belum
kembali lagi kerumah entah dimana keberadaanya sedangkan ibunya bekerja sebagai
karyawan swasta di PT Sinde sejak 14 tahun lalu. Makanya ulan sangat kurang
mendapatkan perhatian dari orang tuanya.
Menurut analisa saya
terhadap ulan melalui kakaknya dan secara langsung dapat disimpulkan sebenarnya
ulan ini adalah anak yang rajin, pintar, pandai kadang ulan juga cukup nakal,
keras kepala, pemarah, manja kadang cengeng dan tidak suka dibeda-bedakan. Namun
ulan bersikap seperti itu mungkin kurang perhatian saja dari keluarga dan orang-orang
sekitar lingkungannya. Ulan ini adalah tipe orang yang suka memimpin, terkadang
jika bermain dengan teman-temannya ulan lebih dominan untuk memerintah kepada
teman-temannya jika teman-temanya tidak menuruti perintahnya lalu mereka
bertengkar namun sore harinya mereka baikan lagi.
Kegiatan ulan dirumah adalah setiap
pagi berangkat sekolah dan pulang siang kemudian langsung main kadang suka memanjat pohon jambu, pada sore
harinya pergi mengaji itupun kalo ada yang
mengajak dia untuk berangkat mengaji kalo tidak ada yang mengajak dia tidak akan berangkat untuk mengaji. Sepulang mengaji biasanya ulan mengerjakan PR dan
menyiapkan peralatan sekolah untuk besok dibantu oleh kakanya.
Disekolah ulan juga cukup
pintar dia sudah bisa membaca sedikit demi sedikit. Ulan pintar dalam IPA namun tidak menyukai berhitung. Ulan
terkadang juga sulit untuk mengerti pelajaran karena daya ingatnya lemah
mungkin karena orang tuanya terutama ibunya terlalu sibuk dengan pekerjaannya
sehingga tidak bisa selalu mengajarkan ulan untuk belajar setiap malam dirumah.
Karena kurangnya motivasi belajar dari orang tuanya makanya ia
juga belum mempunyai minat belajar yang baik sehingga
selalu malas belajar akibatnya ulan setiap malam sering
sekali menonton sinetron hingga larut malam.
Sikap dan sifat ulan juga
sangat mirip sekali dengan cara bicara ibu-ibu karena saat ulan tinggal
dirumahnya yang dulu ulan diasuh oleh seorang tetangga sehingga ulan juga
sering mendengarkan ibu-ibu berbicara yang suka ceplas-ceplos dan marah-marah.
Itu sebabnya ulan sangat terpengaruh oleh gaya bicara ibu-ibu dan karena
lingkungan pemukimannya juga lebih dominan oleh ibu-ibu. Akibatnya ulan kurang
sopan karena mengganggap yang lebih tua sepantaran dengan dia karena efek selalu berkomunikasi dengan
ibu-ibu. terkadang ulan juga suka
melawan kepada ibunya.
Seharusnya anak SD seusia
ulan sedang rajin-rajinnya belajar dan berangkat ke sekolah dengan semangat
karena banyak bertemu dengan teman-teman sebayanya, bermain yang semestinya
dengan usia seperti ulan bukan menonton televisi bahkan menonton sinetron dan
menirukan tingkah laku pemain sinetron yang ada di
tv yang sebenernya tidak ada nilai positifnya dan banyak
mengajarkan hal-hal negative dan tidak pas dengan usia ulan saat ini. Karena
usia ulan saat ini adalah masa dimana dia harus berkembang dengan baik.
B.
Cara
Menangani
Penanganan siswa bermasalah seperti itu melalui
pendekatan disiplin merujuk pada aturan (tata tertib) disekolah beserta
sanksinya sebagai salah satu komponen organisasi disekolah, oleh karena itu
perlu digunakan pendekatan yaitu pendekatan melalui bimbingan konseling,
penanganan siswa bermasalah melalui bimbingan konseling justru lebih
mengutamakan pada upaya penyembuhan dan menggunakan beberapa layanan dan teknik
yang ada. Dalam mengatasi masalah pada anak seorang guru juga harus menjalin
komunikasi yang baik dengan orang tua siswa, guru hanya mampu mengontrol anak
tersebut disekolah begitupun sebaliknya orang tua pun mengontrol anaknya
dirumah. Penaganan melalui bimbingan konseling sama sekali tidak menggunakan
bentuk sanksi apapun, akan tetapi lebih mengandalkan pada terjadinya kualitas
hubungan interpersonal yang saling percaya diantara konselor dengan siswa yang
bermasalah sehingga tahap demi tahap siswa tersebut dapat memahami serta dapat
mengarahkan dirinya untuk mencapai penyesuaian diri yang lebih baik.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
·
Kesimpulan
Program Bimbingan dan Konseling dibuat agar dapat mencegah
masalah-masalah yang akan terjadi kepada siswa dan supaya siswa di berikan
Bimbingan dan Konseling sesuai dengan perkembangan usianya. Pada jenjang
pendidikan dasar, layanan bimbingan di sekolah dasar bertujuan untuk membantu
siswa agar dapat mencapai tugas – tugas perkembangan yang meliputi aspek
pribadi sosial, pendidikan dan karier sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Sehingga Bimbingan dan Konseling ini dapat diterima secara efektif oleh siswa.
Bentuk perilaku bermasalah yang
dilakukan oleh peserta didik bukanlah tanpa adanya suatu alasan. Mereka
melakukannya karena adanya alasan tertentu. Selain itu sikap yang ditunjukkan
peserta didik yang dianggap bermasalah janganlah diberi sanksi karena itu akan
membuat mereka lebih keras dan berontak lagi melainkan mereka sebenarnya
membutuhkan bimbingan dan bantuan yang tepat agar mereka tidak terhambat proses
perkembangannya dan peserta didik mampu mengerjakan tugasnya sebagai peserta
didik serta mencapai suatu pencapaian belajar.
.
·
Saran
Sebagai calon pendidik
sebaiknya mampu mengerti dan memahami kepribadian peserta didkinya sehingga
apabila pendidik menemui masalah pada siswanya. Pendidik dapat mengambil upaya
positif dalam mengatasi siswa yang bermasalah disekolah tersebut.
RVI RISNAINI 1401015105
asstagfiruwllah
BalasHapusArtikel yang bagus, mohon ijin Download file
BalasHapus